Sanggar Restuwati adalah sanggar rias dan busana pengantin yang dipimpin
oleh Ibu NRT. Haryati Diningrum atau akrab disapa Ibu Wito.
Berangkat dari kecintaannya terhadap filosofi dan nilai-nilai luhur budaya Jawa, Ibu Wito berusaha melestarikan budaya melalui
tata rias dan busana pengantin tradisional. Selain menekankan pada
teknik tata rias dan busana, Ibu Wito juga sangat memahami tata upacara
dalam rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa.
Ciri khas dari
gaya rias Ibu Wito adalah tidak menghilangkan karakter wajah asli
pengantin namun tetap manglingi. Karakter wajah asli ini dipertahankan
karena setiap mempelai itu indah dengan keunikannya masing-masing.
Selain tata rias dan busana pengantin adat Jawa, Sanggar Restuwati juga
melayani tata rias dan busana pengantin muslim, modern, dan adat
nusantara lainnya.
Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi admin via saluran BBM dengan pin C0042F7D4, fanpage atau email.
Rabu, 17 Juni 2015
Sabtu, 04 April 2015
Denni & Kiky | Solo Putri
Mas Denni Permana & Mbak Risky Dhamayanti
Pemangku Hajat : Bapak Isa Bariyanto dan Ibu Endah (Magelang)
Besan : Bapak Didik Haryanto, S.H dan Ibu Ratih (Ponorogo)
Lokasi: Gedung Bakorwil/Ex-Karesidenan Magelang
Resepsi Ngunduh Mantu tanggal 4 April 2015
Tata upacara, rias dan busana menggunakan gaya Solo Putri oleh Ibu NRT. Haryati Diningrum / Bu Wito
Pemangku Hajat : Bapak Isa Bariyanto dan Ibu Endah (Magelang)
Besan : Bapak Didik Haryanto, S.H dan Ibu Ratih (Ponorogo)
Lokasi: Gedung Bakorwil/Ex-Karesidenan Magelang
Resepsi Ngunduh Mantu tanggal 4 April 2015
Tata upacara, rias dan busana menggunakan gaya Solo Putri oleh Ibu NRT. Haryati Diningrum / Bu Wito
Proses pasrah tinampi yang menandakan pasangan pengantin telah diserahkan kembali oleh keluarga besan kepada keluarga pemangku hajat. |
Bapak Isa menyapukan berbagai daun-daunan kepada putra-putrinya sebagai simbol harapan dan doa agar pasangan ini selalu diberkahi Tuhan dan dijauhkan dari marabahaya. |
Ibu Hj. Endah meminumkan air kepada putra putrinya sebagai salah satu rangkaian upacara tali dharmo. |
Dhuwung atau Keris yang akan dipakaikan ke Penganten Putra oleh Ayahandanya sebagai salah satu proses upacara Tali Dharmo. |
Salah satu rangkaian dalam upacara Tali Dharmo adalah mengganti keris yang dipakai mempelai pria oleh ayahandanya. |
Dua orang biduanita cantik membawakan lagu-lagu Koes Ploes yang diaransemen ulang dengan gaya Bossanova. Konsep busana dan tata rias oleh Sanggar Restuwati. |
Mas Denni mempersembahkan sebuah lagu yang mewakili perasaannya kepada Mbak Kiky. |
Pengantin menggunakan busana Gaya Keraton Surakarta Putri warna hijau tua yang melambangkan proses perubahan menuju kedewasaan. |
Pasangan pengantin bersama penjaga buku tamu yang mengenakan kebaya klasik tempoe doeloe sesuai konsep yang diinginkan oleh pengantin. |
Langganan:
Postingan (Atom)